Masuknya Islam di Nusantara


Pada awalnya agama Islam masuk ke Indonesia melalui kegiatan perdagangan. Para pedagang itu berasal dari Persia, Gujarat, Arab, Tiongkok, dan Mesir. Cara penyiaran agama Islam dilakukan melalui perdagangan, perkawinan, kesenian, politik, pengajaran, dan pendirian lembaga pendidikan seperti pesantren. masuknya ajaran Islam melahirkan kerajaan atau kesultanan Islam.

Samudra Pasai merupakan kerajaan islam pertama di Nusantara. Kerajaan ini terletak di Lhokseumawe tepatnya di Sungai Pasai (Kabupaten Aceh Utara). Kerajaan Samudra Pasai mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Malik At Tahir II pada tahun 1326-1346 Masehi.

kesultanan lainnya adalah kesultanan aceh yang terletak di tepi Selat Malaka yang beribu kota di Kutaraja (sekarang Banda Aceh), Kabupaten Pidie. Semasa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Kesultanan Aceh mampu memperluas wilayah sampai ke Semenanjung Malaya (Johor, Pahang, Kedah).

Kesultanan Demak merupakan kesultanan Islam pertama di Pulau Jawa yang terletak di dekat muara sungai demak. Pada masa pemerintahan Raden Patah, Kesultanan Demak mengalami kemjauan yang pesat.

Di Pulau Jawa juga terdapat kerajaan Islam, yaitu Kesultanan Banten. Sultan Ageng Tirtayasa merupakan Sultan Banten yang memerintah pada tahun 1651-1692 Masehi.

Di Sulawesi Selatan terdapat di Kepulauan Gowa dan Tallo, dua kerajaan kembar yang letaknya berdekatan. Raja yang terkenal pada masa kesultanan Gowa-Tallo adalah sultan Hasanudin yang dikenal gigih dalam melawan penjajah.

Di ujung timur tepatnya di kepulauan Maluku utara terdapat Kesultanan Ternate-Tidore. Tokoh sejarah yang terkenal pada masa Kesultanan Ternate-Tidore adalah Sultan Baabullah dan Sultan Nuku. Sultan Baabullah memerintah tahun 1570-1583 Masehi. Sultan Baabullah terkenal sebagai raja 27 pulau dan berhasil memajukan kesultanan Ternate. sultan Nuku adalah pendiri Kerajaan Tidore pada abad ke-15.