Tionghoa di Indonesia terdiri dari berbagai subgrup etnis yang memiliki ciri khas budaya, bahasa, dan tempat asal yang berbeda. Berikut adalah subgrup-subgrup etnis Tionghoa di Indonesia yang paling menonjol, beserta ciri khas dan daerah konsentrasi mereka:
- Hokkien (Fujian)
- Asal Usul : Hokkien berasal dari Provinsi Fujian (Hokkien), terutama dari kota-kota seperti Xiamen, Quanzhou, dan Zhangzhou di pesisir tenggara Tiongkok.
- Ciri Khas :
- Bahasa: Bahasa Hokkien atau Minnan adalah dialek yang mereka gunakan.
- Budaya: Hokkien sangat terkenal dalam bidang perdagangan dan bisnis. Mereka juga sering terlibat dalam ritual keagamaan tradisional Tionghoa seperti sembahyang leluhur dan perayaan Imlek.
- Makanan: Hidangan khas seperti bakpao, bakmi, dan lumpia sering dikaitkan dengan budaya Hokkien.
- Daerah Konsentrasi : Mereka banyak tersebar di Sumatera Utara (Medan), Sumatera Barat, Riau (Pekanbaru), Jakarta, Surabaya, dan Bangka Belitung.
- Tiochiu (Chaozhou)
- Asal Usul : Teochew berasal dari wilayah Chaozhou, di bagian timur Provinsi Guangdong.
- Ciri Khas :
- Bahasa: Bahasa Teochew, mirip dengan bahasa Hokkien namun memiliki dialek berbeda.
- Budaya: Orang Teochew terkenal dalam bisnis pertanian dan perdagangan komoditas seperti karet, lada, dan hasil bumi lainnya. Mereka juga mempertahankan budaya seni seperti opera Teochew.
- Makanan: Teochew dikenal dengan makanan seperti bubur Teochew dan olahan ikan atau makanan laut lainnya.
- Daerah Konsentrasi : Tersebar di Kalimantan Barat (Pontianak, Singkawang), Sumatera Utara, dan Jakarta.
- Hakka (Kejia)
- Asal Usul : Hakka atau Khek berasal dari berbagai wilayah di Tiongkok bagian selatan, seperti Guangdong, Jiangxi, dan Fujian.
- Ciri Khas :
- Bahasa: Bahasa Hakka atau Khek.
- Budaya: Etnis Hakka dikenal sebagai petani, namun banyak juga yang terlibat dalam perdagangan. Mereka juga dikenal dengan komunitas yang sangat erat dan sering menjaga adat istiadat leluhur mereka dengan ketat. Rumah tradisional Hakka (Tulou) sangat terkenal di Tiongkok.
- Makanan: Makanan khas mereka termasuk Yong Tau Foo (olahan tahu dan daging), dan Lei Cha (teh pounded dengan campuran kacang dan sayuran).
- Daerah Konsentrasi : Kalimantan Barat (Singkawang), Bangka Belitung, Palembang, dan Lampung.
- Kanton (Guangdong)
- Asal Usul : Cantonese berasal dari Provinsi Guangdong, terutama dari kota Guangzhou, Shenzhen, dan Hong Kong.
- Ciri Khas :
- Bahasa: Bahasa Kantonis.
- Budaya: Orang Cantonese sangat terkenal dalam seni kuliner dan industri hiburan. Mereka juga sangat berpengaruh dalam penyebaran budaya populer Tiongkok melalui film dan musik.
- Makanan: Masakan Kantonis terkenal di seluruh dunia, termasuk dim sum, siu mai, dan char siu.
- Daerah Konsentrasi : Banyak di Jakarta, Medan, Surabaya, dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.
- Hainan (Pulau Hainan)
- Asal Usul : Hainan berasal dari Pulau Hainan di selatan Tiongkok.
- Ciri Khas :
- Bahasa: Bahasa Hainan, yang juga dikenal sebagai Qiongwen.
- Budaya: Etnis Hainan lebih dikenal dalam industri restoran dan perhotelan. Mereka juga memiliki budaya kuliner yang kuat dan sering menjalankan bisnis di bidang makanan.
- Makanan: Hidangan terkenal dari kelompok ini adalah Hainanese Chicken Rice (nasi ayam Hainan).
- Daerah Konsentrasi : Konsentrasi mereka di Indonesia ada di Surabaya, Medan, dan Pontianak.
- Fuzhou (Fuzhou)
- Asal Usul : Fuzhou berasal dari wilayah Fuzhou di Provinsi Fujian, bagian utara dari suku Hokkien.
- Ciri Khas :
- Bahasa: Bahasa Fuzhou (dialek Min Dong).
- Budaya: Orang Fuzhou umumnya terlibat dalam perdagangan, dan mereka juga dikenal memiliki komunitas yang sangat erat.
- Makanan: Fuzhou terkenal dengan makanan seperti mie Fuzhou dan olahan ikan.
- Daerah Konsentrasi : Medan, Jakarta, dan Surabaya.
- Shanghai (Kota Shanghai)
- Asal Usul : Berasal dari kota Shanghai dan sekitarnya di Tiongkok bagian timur.
- Ciri Khas :
- Bahasa: Bahasa Tionghoa Shanghai.
- Budaya: Etnis Shanghai dikenal dengan modernitas dan inovasi, terlibat dalam bisnis, teknologi, dan keuangan. Mereka juga dikenal dengan budaya dan gaya hidup kosmopolitan.
- Makanan: Masakan terkenal seperti xiaolongbao (dumpling berkuah).
- Daerah Konsentrasi : Mereka terkonsentrasi di Jakarta dan Surabaya.
- Tionghoa Peranakan
- Asal Usul : Peranakan adalah keturunan campuran Tionghoa dan lokal (Melayu, Jawa, dan lain-lain) yang sudah menetap di Nusantara selama beberapa generasi.
- Ciri Khas :
- Bahasa: Mereka biasanya berbicara dalam bahasa lokal (Melayu atau Jawa), namun masih mempertahankan beberapa elemen bahasa Tionghoa.
- Budaya: Peranakan sangat terasimilasi dengan budaya lokal, namun masih mempertahankan beberapa tradisi Tionghoa seperti upacara pernikahan dan perayaan Imlek. Mereka juga terkenal dengan seni kriya seperti batik Peranakan.
- Makanan: Masakan khas Peranakan meliputi laksa, nasi lemak, dan kue-kue tradisional seperti kue ku.
- Daerah Konsentrasi : Banyak ditemukan di Jawa (Semarang, Surabaya, Jakarta), Palembang, dan daerah pesisir lainnya.
Subgrup-subgrup Tionghoa di Indonesia memiliki keunikan budaya, bahasa, dan tradisi yang berbeda-beda, namun berkontribusi besar terhadap sejarah dan perkembangan Indonesia, terutama dalam bidang perdagangan, kuliner, dan budaya. Setiap subgrup memiliki peran penting dalam membentuk komunitas Tionghoa di Indonesia.